DPRD Sulsel Desak Bulog Maksimalkan Penyerapan Gabah Petani Di Tengah Panen Raya

DPRD Sulsel Desak Bulog Maksimalkan Penyerapan Gabah Petani di Tengah Panen Raya

Anggota Komisi B lainnya, Suariadi Bohari

FAJARTV.CO.ID, MAKASSAR – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) pada Senin (29/4).

Rapat ini membahas keluhan para petani terkait minimnya penyerapan hasil panen oleh Bulog di tengah masa panen raya.

Dalam forum tersebut, Wakil Ketua Komisi B DPRD Sulsel, Zulfikar Limolang, meminta Bulog memberikan kejelasan terkait kapasitas dan kesiapan mereka menyerap gabah hasil panen petani lokal.

“Ada kejadian hasil panen yang tidak sepenuhnya dibeli oleh Bulog, dan di sini kita akan membahas penyebab serta solusinya,” tegas Zulfikar.

Anggota Komisi B lainnya, Suariadi Bohari, mengungkapkan kekhawatirannya atas isu overkapasitas gudang Bulog. Ia mencurigai stok beras impor yang masih tersimpan menjadi salah satu penyebab minimnya serapan gabah petani.

“Jangan-jangan masih ada beras impor di gudang. Ini tentu berdampak pada kemampuan Bulog menyerap produksi petani secara maksimal,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Bulog Sulselbar, Fahru Rozi, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi kendala teknis. Salah satunya adalah menyewa 19 gudang tambahan dengan total kapasitas mencapai 200.000 ton.

“Kapasitas gudang utama kami hanya 354.000 ton, sementara stok saat ini sudah mencapai 437.000 ton. Meski begitu, kami terus menyerap hasil panen petani, bahkan dengan menyewa gudang tambahan milik TNI dan pemerintah daerah,” jelas Fahru.

Fahru juga menyebutkan kendala teknis seperti keterbatasan fasilitas pengering (dryer) sebagai salah satu tantangan utama. Saat ini, Bulog hanya mampu mengolah 22.000 ton gabah per hari dari total produksi gabah Sulsel yang mencapai 2,6 juta ton.

“Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dan mitra penggilingan untuk mengatasi kekurangan fasilitas pengering dan gudang. Selain itu, pembangunan penggilingan baru di daerah sentra produksi sedang kami upayakan,” tambahnya.

Bulog Sulselbar mengklaim telah menyerap 20 persen dari total produksi gabah di Sulawesi Selatan dan berkomitmen meningkatkan penyerapan hingga memenuhi target. Langkah-langkah ini diharapkan mampu mengatasi keluhan petani yang sering kesulitan menjual hasil panen mereka.

DPRD Sulsel berjanji akan terus memantau langkah-langkah Bulog untuk memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga di tengah masa panen raya.(**)