Pansus DPRD Sulsel Dorong Pengembangan Tanaman Aren Dan Peternakan Kuda Di RPJMD 2025-2029

Pansus DPRD Sulsel Dorong Pengembangan Tanaman Aren dan Peternakan Kuda di RPJMD 2025-2029

Wakil Ketua Pansus RPJMD DPRD Sulsel 2025-2029, Asman (kanan)

FAJARTV.CO.ID, MAKASSAR -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan menggelar rapat Panitia Khusus (Pansus) untuk membahas rancangan Peraturan Daerah (Perda) mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2025-2029.

Rapat yang berlangsung di Gedung Tower DPRD Sulsel ini menghadirkan para kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

Wakil Ketua Pansus RPJMD DPRD Sulsel, Asman, menjelaskan bahwa semua kepala Bappeda yang hadir menyampaikan potensi-potensi daerah yang dimiliki namun belum termuat dalam draft RPJMD Sulsel.

“Salah satu potensi yang mengemuka adalah dorongan dari Luwu Timur terkait perkebunan sawit yang mencapai puluhan ribu hektare. Namun yang paling menarik perhatian adalah usulan pengembangan tanaman gula aren,” ujar Asman, Kamis (17/7/2025).

Legislator Fraksi Nasdem ini menambahkan bahwa tanaman aren memiliki produktivitas yang sangat potensial secara ekonomi karena dapat dipanen setiap hari. Berdasarkan studi yang ia temukan, empat pohon aren bisa menghasilkan lebih banyak dibandingkan satu hektare sawit.

“Tanaman ini sebenarnya adalah tanaman nenek moyang yang belum dilirik secara profesional, tapi potensinya luar biasa. Saya membaca studi dari salah satu dosen universitas yang menyebutkan bahwa produktivitas empat pohon aren bisa melebihi satu hektare sawit,” kata Asman.

Ia menyebutkan beberapa daerah dengan potensi aren cukup besar, antara lain Bone, Pinrang, Enrekang, dan Sidrap.

Asman menegaskan bahwa potensi-potensi tersebut harus dipertajam dan dimasukkan dalam dokumen akhir RPJMD. Menurutnya, banyak daerah di Sulsel memiliki sumber daya yang belum dimaksimalkan dan perlu menjadi fokus dalam kebijakan pembangunan lima tahun ke depan.

“Beberapa daerah memiliki potensi luar biasa. Bagaimana kita melindungi hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus menjadi fokus utama,” jelasnya.

Peternakan Kuda Jeneponto

Selain tanaman, sektor peternakan juga mendapat perhatian. Salah satu pembahasan penting adalah kebutuhan konsumsi kuda di Jeneponto yang selama ini dipasok dari luar daerah.

“Kebutuhan masyarakat Jeneponto terhadap konsumsi kuda selama ini dipenuhi dari luar daerah. Oleh karena itu, ada dorongan untuk mengembangkan budidaya atau peternakan kuda di Jeneponto agar ekonomi lokal dapat berputar di dalam provinsi,” papar Asman.

Pengembangan kuda lokal ini dianggap sebagai sektor alternatif yang menjanjikan untuk wilayah selatan Sulsel.(*)